Tentu, ini draf berita yang telah diperbarui dengan lokasi yang spesifik.

Ibu Yuliyanti, S.Pd., Menciptakan Kelas yang Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan di SDN 2 Suntu Kota Bima

Kota Bima, NTB – Suasana belajar di SDN 2 Suntu Kota Bima semakin dinamis berkat inovasi salah satu gurunya, Ibu Yuliyanti, S.Pd. Sebagai peserta terpilih dalam Diklat Pembelajaran Mendalam, beliau sukses mengaplikasikan filosofi pendidikan yang berpusat pada tiga pilar utama: berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

Dalam kelasnya, Ibu Yuliyanti memanfaatkan proyektor LCD untuk menayangkan video pembelajaran yang tidak hanya informatif, tetapi juga imersif. Pendekatan ini mengubah metode pengajaran konvensional menjadi pengalaman belajar yang aktif dan mendalam bagi para siswa.

Pembelajaran yang Berkesadaran (Mindful)

Setiap sesi pembelajaran dimulai dengan latihan sederhana untuk melatih fokus siswa. Ibu Yuliyanti menggunakan video yang dirancang untuk menarik perhatian penuh, mendorong siswa untuk tidak sekadar melihat, tetapi benar-benar menyerap informasi. Dengan iringan visual dan narasi yang terstruktur, siswa diajak untuk hadir sepenuhnya di kelas, menciptakan lingkungan belajar yang tenang dan terarah. Hal ini membantu siswa lebih mudah berkonsentrasi dan memahami materi secara utuh.

Pembelajaran yang Bermakna (Meaningful)

Video yang ditampilkan oleh Ibu Yuliyanti secara cerdas menghubungkan teori dengan praktik. Materi pelajaran dibuat relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, konsep matematika yang sulit dijelaskan dihubungkan dengan kegiatan jual-beli di pasar atau video tentang lingkungan yang menunjukkan dampak dari tindakan sederhana seperti membuang sampah. Dengan demikian, pengetahuan tidak lagi menjadi hafalan, melainkan menjadi alat yang bermakna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka.

Pembelajaran yang Menggembirakan (Joyful)

Keceriaan adalah unsur yang paling menonjol di kelas Ibu Yuliyanti. Video-video tersebut disajikan dengan visual yang cerah, animasi yang menghibur, dan cerita yang memikat. Suara tawa dan senyuman menjadi pemandangan biasa di ruang kelas. Pendekatan yang menggembirakan ini memotivasi siswa untuk berpartisipasi lebih aktif, menumbuhkan rasa cinta pada proses belajar, dan menghilangkan stigma bahwa pelajaran adalah sesuatu yang membosankan.

Inisiatif Ibu Yuliyanti ini mendapat apresiasi tinggi dari rekan guru dan kepala sekolah. Keberhasilannya menjadi inspirasi bagi sekolah lain, menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan dedikasi, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya efektif tetapi juga meninggalkan kesan mendalam yang positif pada setiap siswa.