Sampah adalah masalah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Setiap aktivitas manusia, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar, pasti menghasilkan sampah. Agar sampah dapat dikelola dengan baik, kita perlu mengenal jenis-jenisnya. Secara umum, sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti tumbuhan maupun hewan. Sampah ini mudah terurai secara alami oleh bakteri dan mikroorganisme.

Contoh sampah organik:

• Sisa makanan (nasi, sayur, tulang ikan)

• Daun kering

• Kulit buah

• Sisa sayuran

• Ranting pohon

Manfaat sampah organik:

• Dapat dijadikan kompos atau pupuk alami untuk tanaman.

• Bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak tertentu.

• Mengurangi pencemaran jika dikelola dengan baik.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non-hayati (bukan dari makhluk hidup) dan sulit terurai secara alami. Sampah ini biasanya dihasilkan dari proses industri maupun aktivitas manusia modern.

Contoh sampah anorganik:

• Plastik

• Botol dan gelas kaca

• Kaleng

• Styrofoam

• Kertas (tertentu yang dilapisi plastik)

Manfaat sampah anorganik:

• Bisa didaur ulang menjadi barang baru, seperti kerajinan tangan, tas dari plastik bekas, atau biji plastik untuk industri.

• Mendukung ekonomi kreatif melalui pemanfaatan limbah.

Perbedaan Utama

Kesimpulan

Sampah organik dan anorganik sama-sama dapat menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik. Namun, jika dipisahkan sejak awal dan dimanfaatkan kembali, keduanya bisa memberi manfaat besar bagi kehidupan. Mari kita biasakan memilah sampah sejak dini untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi pencemaran, dan mewujudkan hidup yang lebih sehat.