Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Revitalisasi Tunas Bahasa Ibu (TBI).

Selasa, 30 September 2025
SDN 2 Suntu Kota Bima kembali menunjukkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang aktif dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada hari Selasa, 30 September 2025, sekolah ini menjadi tuan rumah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Revitalisasi Tunas Bahasa Ibu (TBI). Kegiatan penting ini diikuti oleh Guru Pembina Forum Taman Bacaan Ibu (FTBI) serta guru mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) se-Kota Bima.
Bimtek ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam mengembangkan sekaligus mengimplementasikan program TBI di sekolah. Melalui program tersebut, diharapkan kesadaran siswa terhadap pentingnya bahasa ibu semakin tumbuh dan berkembang. Tidak hanya berhenti pada teori, para guru dibimbing agar mampu merancang strategi praktis yang bisa langsung diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, bahasa ibu tidak hanya dipelajari, tetapi benar-benar hidup dalam keseharian siswa di sekolah maupun di masyarakat.
Selain sebagai forum pembelajaran, Bimtek ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan antar guru. Guru-guru peserta diberi kesempatan untuk mendiskusikan tantangan sekaligus solusi dalam mengajarkan bahasa ibu di lingkungan sekolah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian bahasa daerah sebagai identitas budaya. Dengan adanya sinergi yang baik antar pendidik, maka keberlangsungan program TBI bisa lebih efektif dan berkelanjutan.
Kepala SDN 2 Suntu dalam sambutannya menegaskan bahwa sekolah tidak hanya bertanggung jawab pada pencapaian akademik siswa, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kesadaran budaya, termasuk bahasa ibu. Hal ini sejalan dengan visi sekolah untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, sekaligus bangga pada identitas daerahnya. Bimtek ini menjadi bukti nyata bahwa SDN 2 Suntu berkomitmen menghadirkan pendidikan yang lebih holistik, tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan sosial.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam merevitalisasi bahasa daerah yang kini mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Para guru peserta Bimtek menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi berlangsung, mulai dari pemaparan materi, diskusi kelompok, hingga praktik langsung merancang pembelajaran berbasis TBI. Semangat ini menggambarkan adanya tekad bersama untuk menjaga dan melestarikan bahasa ibu sebagai warisan budaya tak ternilai.
Dengan terselenggaranya Bimtek Penguatan Revitalisasi Tunas Bahasa Ibu ini, SDN 2 Suntu Kota Bima menegaskan kembali perannya sebagai pusat inovasi pendidikan di daerah. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir berbagai program nyata yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memperkuat kesadaran siswa untuk mencintai bahasa dan budayanya sendiri. Ke depan, kegiatan serupa akan terus digalakkan agar manfaatnya semakin luas, baik bagi dunia pendidikan maupun masyarakat Kota Bima secara keseluruhan.