Mengapa Guru Harus Belajar Mengendalikan Emosi di Kelas

Mengajar bukan hanya soal menyampaikan ilmu, tetapi juga soal bagaimana seorang guru mampu mengelola diri, termasuk emosi. Guru adalah sosok panutan, setiap gerak-gerik, ucapan, hingga ekspresi akan diperhatikan dan dicontoh oleh murid. Oleh karena itu, kemampuan mengendalikan emosi menjadi kunci penting dalam menciptakan suasana belajar yang sehat.
?? Emosi yang stabil membuat suasana kelas lebih kondusif
Kelas yang tenang dan nyaman akan membuat murid lebih fokus belajar. Guru yang sabar dan tidak mudah terpancing amarah mampu menjaga atmosfer kelas tetap positif.
?? Teguran disampaikan dengan tenang, sehingga lebih diterima
Ketika murid melakukan kesalahan, teguran yang penuh kontrol akan lebih mudah diterima dibanding teguran dengan nada tinggi. Murid tidak merasa dipermalukan, tetapi diarahkan dengan bijak.
?? Murid belajar mencontoh sikap sabar dari gurunya
Guru adalah teladan. Dengan melihat bagaimana guru menghadapi masalah dengan tenang, murid akan belajar bahwa kesabaran adalah kekuatan, bukan kelemahan.
?? Mengurangi konflik yang tidak perlu
Marah berlebihan seringkali hanya memperbesar masalah. Sebaliknya, guru yang mampu menahan diri akan lebih mudah menemukan solusi tanpa harus memicu konflik tambahan.
???? Guru yang tenang adalah guru yang menjadi teladan. Mereka mengajarkan kepada murid bahwa tidak semua masalah harus diselesaikan dengan amarah, melainkan dengan sikap bijak, sabar, dan penuh kendali.
Pada akhirnya, mengendalikan emosi bukan berarti menahan diri untuk tidak tegas, tetapi bagaimana seorang guru mampu menghadirkan ketegasan yang dibungkus dengan kebijaksanaan. Dari sanalah lahir penghormatan dan kepercayaan murid kepada gurunya.