Mengapa Guru Perlu Tahu Batas antara Motivasi dan Intervensi

Mengapa Guru Perlu Tahu Batas antara Motivasi dan Intervensi

Guru memiliki peran penting dalam membimbing, mendukung, dan membentuk karakter murid. Namun, dalam praktiknya, guru perlu menyadari ada batas yang jelas antara memberi motivasi dengan melakukan intervensi. Motivasi sejatinya adalah dorongan positif yang membuat murid bersemangat dan percaya diri untuk berusaha. Sedangkan intervensi berlebihan dapat membuat murid merasa terkekang, bahkan kehilangan kesempatan untuk berkembang secara mandiri.

Motivasi yang tepat membantu murid menemukan semangat belajar dari dalam dirinya. Ucapan sederhana seperti “Kamu pasti bisa” atau “Terus coba, jangan menyerah” bisa menjadi energi luar biasa bagi murid. Motivasi memberi ruang bagi murid untuk berproses, mencoba, dan belajar dari kesalahan tanpa merasa tertekan. Guru yang bijak memahami bahwa setiap dorongan positif mampu menyalakan harapan, keberanian, dan keyakinan murid terhadap dirinya sendiri.

Sebaliknya, intervensi yang terlalu jauh justru dapat mengurangi kemandirian murid. Misalnya, guru yang terlalu sering mengatur setiap langkah atau memaksa murid mengikuti jalur tertentu bisa membuat murid kehilangan rasa percaya diri. Murid merasa tidak diberi ruang untuk berpikir, mengambil keputusan, atau mengembangkan potensinya sendiri. Alih-alih tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, murid bisa menjadi terlalu bergantung pada arahan guru.

Oleh karena itu, guru perlu memiliki kepekaan untuk mengetahui kapan harus memberi dorongan, dan kapan harus memberi ruang. Memberi motivasi berarti membuka jalan, sementara memberi ruang berarti memberi kesempatan murid menapaki jalannya sendiri. Keseimbangan inilah yang membuat murid tidak hanya berprestasi, tetapi juga tumbuh dengan jati diri yang kuat dan percaya pada kemampuannya sendiri. ?